Rabu, 19 Oktober 2011

Diposting oleh Yoedha

Mirabelle pada pemukiman nurani yang menghamparkan santun kalimat diatas langit yang menjelma menjadikan angkasa penuh pelangi kehidupan, dalam sisa yang mengharumkan taman odora, ia bersemangat pada tahta yang menjadikan satu hatinya melayang mengenakan gaun kemuliaan dan pengharapan selama 25 tahun bersanding dengan pangeran yang indah Anielli, hingga tetesan air mata yang menyetubuhi bumi serta bunga-bunga pengharapan di kuil eleusis belum menjadikan satu tangisan bayi di istana Auplius, dalam redupnya tangis yang belum berhenti Mirabelle mencermatkan kata-katanya yang didendangkan air mata tangis
" Pangeran Anielli tercinta, satu yang membuatku menjadi belum hidupnya kehidupan di dalam hatiku selain cintaku yang abadi kepadamu, begitu panjangnya waktu dan do'a ku berharapan pada keturunan yang indah dan tangisan yang dirindukan istana belum mampu meluluhkan hati Tuhan memberikan anugerah-Nya..bilakah kau mengambil selain aku cintaku Anielli..? " dengan jutaan hujan kesyahduan yang menyelimuti gundah jiwanya Mirabelle, pangeran Anielli bersenandung
" Mirabelle, taman hatiku, kekasih yang menyegerakan kehidupan dalam jiwaku, tiada kehampaan dalam istana ini, tiada kesedihan yang perlu diartikan, ia tetap berdiri pada tiang-tiangnya yang kokoh, biarkan Tuhan dengan tangan-Nya akan memberikan kedalam rahim-Mu sewaktu-waktu Dia mau...meski jutaan tahun lagi atau hingga ia takkan menitipkan keindahan-Nya yang lain, jadikanlah anak-anak manusia..anak-anakku, jadikan anak-anak alam..anak-anak kehidupanku, kesetiaan istana ini untuk satu raja, kesetiaan istana hatiku untuk satu ratu..engkau Mirabelle "

| edit post

0 komentar:

Posting Komentar